Racun menurut Kamus
Sesaat ketika kita marah dengan dibumbui emosi, sebenarnya amarah yang meledak itu bukan awal dari amarah kita saat ini, melainkan kalau kita telaah kebelakang pasti ada penyebab-penyebab amarah-amarah kecil atau ketidaksukaan kepada orang lain yang terpendam, baik itu berupa benci atau dendam. Sebenarnya apabila kebencian masih dapat kita kontrol, ini adalah batas benci yang harmonis, seperti halnya; benci bau busuk, benci kemunafikan, benci orang licik, benci pemimpin yang menyengsarakan rakyat, benci apa bila kita dan keluarga kita dijolimi orang lain.
”Hanya seorang yang penuh Cinta Kasih saja yang dapat mencintai dan membenci orang.”
Akan tetapi apa yang kita benci sekalipun harus periksa dahulu, apakah sesuatu yang patut kita benci itu memang layak kita benci, ” meskipun yang di benci sekampungpun, belum tentu itu suatu kesalahan dan yang disukai sekampungpun, belum tentu itu suatu kebenaran”. Hidup yang penuh sandiwara dan kemunafikan sering kali kesalahan bisa menjadi benar,’ membenarkan kebenaran ’ dan kebenaran itu menjadi ”abu-abu” tidak tahu jelas manah putih manah hitam.
Kamis, 01 April 2010
BENCI YANG DIPUPUK MENIMBULAKAN RACUN KEBENCIAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar