Kamis, 31 Desember 2009

DI SAAT DAKU.....

Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu.
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.

Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, Disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu.
Ingatlah saat saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.

Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membuat km bosan.
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku, Di masa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah daku ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku.
Jangan menyalahkanku, Ingatlah di masa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi.

Disaat daku kebingungan menghadapi hal hal baru dan tekhnologi modern.
Janganlah mentertawakanku, Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap "mengapa" yang engkau ajukan saat kau kecil.

Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan.
Ulurkan tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku, Bagaikan dimasa kecilmu saat daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.

Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita.
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya, Sebenarnya topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mengarkanku, daku sangat bahagia.

Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih.
Makhlumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.

Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu, daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu, anakku.

--------------------------------------------------------------------------------------

Banyak hal yang ingin disampaikan oleh orang tua kita kepada anak anaknya tetapi kita sebagai anak sering melupakan orang tua kita. Mereka membutuhkan cinta kasih kita sebagai anak seperti kita membutuhkan sentuhan kasih sayang dari orang tua kita.
Semoga tulisan ini bisa menambah rasa sayang dan bhakti kita kepada orang tua kita dan kita bisa lebih memahami orang tua kita.
Sayangi dan jagalah orang tua kita selama kita diberi kesempatan karena kesempatan kita tidaklah banyak.
Kasih orang tua kepada anak sepanjang jalan dan kasih anak kepada orang tua sepanjang zaman.

KU BERDOA

Sayup terdengar suara genta berbunyi

Memberi tanda memanggil umataya.

Untuk bersama berhimpun dan berdoa

Memohon berkah pada yang kuasa


Kami bersyukur kepada nabi khongcu

Yang tlah membimbing semua umatnya

Untuk bersama menjunjung kebajikan

Semoga berkenan pada yang kuasa


Di dalam ajaran mu Nabi Khongcu

Cinta dan kasih mulia amat besar

Bagai langit bumi dan semesta

Di ciptakan atas dasar kasihnya.

JIWAKU TERSEDAr\R

DI KALA HATIKU DILAMUN KEBIMBANGAN..

NABIKU DIKAULAH SUARKU...

DARIMU JIWKAU TERSEDAR

DARI GELAP YANG MELIPUT SELURUH KALBU KU..


NABIKU KUKADANG GELISAH LEH DERITA

YANG DATANG MENGUJI DIRIKU..

SERINGLAH HATIKU BERGONCANG

DI GOYAHKAN NAMUN SELALU

DIKAU MEMBIMBINGKU..

Selasa, 29 Desember 2009

curahan hati

Semuanya jelas..

apa yang terjadi ini...

sakit, dan perih... saat semua terungkap..

semua penjelasan yang sudah teruraikan...


Menjawab situasi dan kondisi yang ada

yang selama ini telah terjalin...

kenapa???

mengapa????

apa???

bagaimana????

aku harus menjalani semuanya..

sedangkan harga diri aku sudah di injak-injak..

jadi bahan cacian, makian dan hinaan bahkan balas dendam..

ini caranya saat ku berkorban bahkan harus berbohong...


TUHAN.........

jalan terjal yang terus harus ku lalui, sangat panjang dan berliku...

TUHAN..

Dengan cara apa lagi aku harus melalui nya...

bisakah aku berhenti sejenak untuk melepaskan segenap cacian dan

makian..

aku tak tahu TUHAN??


Ini kehendak mu tapi ini bukan Takdir mu untuk ku...

ku terima semua ini TUHAN, ku lapang kan dadaku dan ku tatap hari

esok dan masa depan..

TUHAN...

Tunjukkan jalan kebahagiaan untuk ku.. wlaupun banyak yang

mencaci maki diriku.. dan menginjak2 diriku..


Kamis, 24 Desember 2009

MAKALAH

HIDUPKU BELAJAR UNTUK MEMBINA DIIRI


PEMUDA AGAMA KHONGHUCU INDONESIA

( P A K I N )

CIMANGGIS-SUKMAJAYA-DEPOK

STEFANUS GOUTAMA

I. PENDAHULUAN

Hidup ini adalah suatu anugerah yang kita terima dari TIAN. TIAN menghendaki dan berkenan kita terlahir ke dunia ini melalui perantara ayah dan bunda kita. TIAN memberikan kesempatan kepada kita untuk menjalankan ajaran NABI dan mengembangkan pancaran watak sejati yaitu benih-benih 5 kebajikan.

Adapun kelima benih kebajikan itu adalah :

· Cinta kasih

Cinta Kasih Merupakan perbuatan yang terjadi secara spontan yang timbul dari dalam hati nurani kita karena kita tidak menginginkan seseorang atau mahluk hidup lain menderita.

· Kebenaran

Sikap Kebenaran ini lebih menekankan kepada pola pikir kita di dalam kita melihat segala Sesuatu yang benar maupun yang salah yang ada dalam hidup ini.

· Kesusilaan

Kesusilaan menyangkut segala prilaku, perbuatan dan tutur kata kita sehari-hari. Kesusilaan yang menata hubungan antar manusia dengan manusia disebut tata karma dan etika; dan kesusilaan yang menata hubungan antar manusia dengan Tuhan adalah tata ibadah. Di dalam sebuah ayat Nabi Khongcu bersabda,

“Yang tidak susila jangan dilihat, yang tidak susila jangan didengar, yang tidak susila jangan diucapkan, yang tidak susila jangan dilakukan”.

Artinya segala sesuatu yang tidak susila, janganlah kita lihat, dengar, ucapkan, dan lakukan. Karena semua hal yang tidak susila itu akan merugikan diri kita sendiri nantinya. Tetapi, bila setiap orang dapat berdisiplin diri berteguh dalam kesusilaan ini tentunya sudah dapat mengendalikan diri dari segala nafsu-nafsu yang datang dalam diri maupun dari luar diri.

· Kebijaksanaan

Benih keempat dari 5 kebajikan ini, merupakan suatu sikap yang dapat terwujud dari pengalaman hidup yang ada di sekitar kita. “suka belajar itu mendekatkan kita kepada kebijaksanaan.”

Adapun tingkatan kebijkasanaan itu adalah :

  1. Tingkat pertama : Orang yang sudah lahir sudah bijaksana.
  2. Tingkat kedua : Orang yang karena belajar sudah bijaksana.

3. Tingkat ketiga : Orang yang setelah menanggung sengsara, lalu belajar baru bijaksana.

Jadi jelaslah bahwa untuk mencapai kebijaksanaan itu tidak mudah harus melalui tahapan-tahapan dan memenuhi berbagai proses.

· Dapat Dipercaya

Sikap dapat dipercaya ini dapat diartikan seseorang tidak hanya percaya pada dirinya sendiri, melainkan harus dapat dipercaya oleh orang lain. Bagaimana untuk dapat mendapat kepercayaan dari orang lain? Yang harus dilakukan adalah ia harus menunjukkan moralitas yang baik dalam lingkungan dimana ia tinggal. Dan laksanakan dengan sungguh-sungguh disertai dengan tanggung jawab bila kita di berikan suatu tugas (kepercayaan) dari orang lain.

Sikap dapat dipercaya ini meliputi :

1. Berlaku jujur pada diri sendiri.

2. Ketulusan.

3. Keyakinan.

II. PENGERTIAN.

Di dalam konteks Agama Khonghucu belajar didefinisikan seperti ayat yang terdapat dalam kitab SU SI yaitu :

“Carilah engkau akan mendapatkannya. Sia-siakanlah maka engkau akan kehilangan”

(Bingcu VII A : 3)

Di dalam ayat tersebut jelas bahwa, di dalam kita belajar dan mencari ilmu haruslah dilakukan dengan sungguh-sungguh di dalam pelaksanaannnya. “Carilah” kata itu menunjukkan bahwa didalam belajar, mencari dan mendapatkan ilmu pengetahuan tidak hanya pada saat kita berada didalam lingkungan formal saja. Tetapi, dimanapun kita berada dan pada saat apapun kita pasti belajar.

Seperti sebuah kata-kata :

“Ilmu itu seperti udara, ia begitu banyak di sekeliling kita. Kamu bisa mendapatkannya dimanapun dan kapanpun”.

Dari kata-kata tersebut, ilmu itu diibaratkan seperti udara yang mampu kita dapatkan dimanapun dan kapanpun tergantung bagaimana kita mencari dan mendapatkannya. Kalau kita tidak mau berusaha untuk mencarinya tidak mampu untuk memanfaatkan kesempatan yang ada, tentu kita akan selalu berada di belakang dan akan kehilangan, lalu penyesalanlah yang akan terjadi.

Jadi cukup jelas bahwa di dalam belajar ini tergantung usaha , kemampuan kita sendiri untuk menjalankan dan memperoleh ilmu pengetahuan.

HIDUPKU BELAJAR UNTUK MEMBINA DIRI

Kehidupan ini kalau diibaratkan seperti sebuah roda, roda tersebut terus menerus berputar tanpa henti. Artinya melambangkan perubahan terus menerus. Sudahkah kita mencari arti hidup ini? Sudahkah kita mengetahui tujuan hidup kita? Siapa yang harus merubah hidupku? Kelihatannya pertanyaan yang tidak perlu dijawab, karena otomatis kehidupan kita, haruslah kita yang bertanggung jawab sendiri bukan orang lain.

Hidup ku untuk belajar, kata-kata itu sudah cukup untuk mengartikan hidup ini. Mengapa demikian? agar kita dapat menjadi mengerti akan makna kehidupan dan dapat mengetahui arah dan tujuan hidup kita didalam mencapai suatu cita-cita. Hidupku untuk belajar, hidup ini diartikan dengan belajar, belajar dan terus belajar. Baik itu belajar dari kesalahan,belajar untuk membina diri, belajar untuk memberi dan menerima, belajar untuk memaafkan dan masih banyak lagi hal yang dapat kita lakukan untuk kehidupan ini.

Suatu proses didalam hidup ini pun akan kita jalankan. Seperti ayat yang terdapat di dalam kitab SU SI :

Bingcu berkata, “Sun menjadi orang besar, mulai dari bekerja di tengah sawah. Hu-wat ketika diangkat ia sedang mengerjakan dinding rumahnya. Kau-kik ketika diangkat, ia sedang berdagang ikan dan garam. Kwan I-go ketika diangkat ia masih di penjara. Sunsiok Go ketika diangkat, ia sedang mengasingkan diri di suatu tepi laut. Pikli Hee ketika diangkat,ia sedang di pasar.

  1. “Begitulah Tuhan YME hendak menjadikan orang besar, lebih dahulu disengsarakan batinnya, dipayahkan urat dan tulangnya, dilaparkan badan dan kulitnya, dimiskinkan sehingga tidak punya apa-apa, dan digagalkan segala usahanya. Maka demikian diteguhkan watak sejatinya dan bertambah pengertiannya tentang hal-hal yang ia tidak mampu.
  2. “Kalau orang selalu menderita, ia tentu akan dapat memperbaiki kesalahan-kesalahannya. Kalau orang sudah banyak menderita dalam hatinya dan menanggung kesukaran dalam fikirannya, bahrulah ia akan bertindak benar-benar. (Begitupun dalam berbicara) kalau sudah disertai wajah yang sungguh dan suara yang tegas baharulah orang mau mengerti.
  3. “(Juga dalam suatu negara) kalau di dalam tidak ada para ahli hukum dan penasehat dan di luar tidak ada negara musuh atau bencana-bencana lainnya negara itu akan mengalami kemusnahan.
  4. “Jadi tahulah kita bahwa yang hidup itu berasal dari kepedihan dan penderitaan dan yang binasa itu karena hanya mau senang gembira saja.

(Bingcu VI B : 15)

Dari ayat yang terdapat didalam Kitab SU SI bagian kitab BINGCU : VI B : 15. begitu jelas makna yang tersirat dari ayat itu. Ternyata untuk mencapai suatu keberhasilan dan menjadi orang yang besar itu harus dimulai dari nol, dimulai secara bertahap, karena didalam hidup kita tidak akan pernah mendapatkan segala sesuatu secara cepat atau instan dan juga tidak seperti kita membalikkan telapak tangan kita.

Apakah Dq. pernah gagal? kita semua pernah merasakan kegagalan sebelum mencapai suatu keberhasilan. Bagaimana Dq. menghadapi kegagalan tersebut? Lari dan tidak berani menghadapinya lagi? Mengevaluasi diri dan mencari penyebab? Atau Dq. menyalahkan keadaan atau seseorang atau suatu kelompok sebagai penyebab.

Pernahkah Dq. membaca suatu biografi seseorang misalnya Wright bersaudara, Thomas Alfa Edison atau tokoh lainnya yang Dq. kenal. Mereka sering tidak sekali berhasil tetapi kadang harus melalui suatu jalan yang panjang dan terjal bahkan kadang jatuh bangun berkali-kali untuk mencapai suatu kata “SUKSES”.

Ada Pepatah mengatakan kegagalan adalah guru yang terbaik karena dari kegagalan kita banyak belajar untuk bangkit atau kegagalan adalah suatu proses dalam kehidupan ini. Berbagai respon yang ditunjukkan oleh kita dalam menghadapi kegagalan.

1. Mereka tidak sabar dan mengharapkan segera mendapatkan keuntungan atau kesuksesan.

2. Mencari alasan dan kadang mengkambinghitamkan orang lain.

Nabi bersabda “Hal memanah itu seperti sikap seorang kuncu. Bila memanahnya meleset dari bulan-bulannya, sipemanah berbalik mencari sebab-sebab kegagalan didalam diri sendiri.

(Tengah Sempurna : XIII : 5)

3. Mengulang perbuatan yang sama

Ada pepatah yang mengatakan bahwa sebodoh-bodohnya orang tidak akan jatuh ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya. Namun demikian orang ini cukup bagus untuk meraih tujuannya. Sialnya orang ini kadang menggunakan pola yang sama tanpa mengubah strategi untuk mencapai tujuannya. Misalnya dalam sebuah permainan bola, kalau sebuah tim yang sudah kalah tanpa mau mengubah strategi maka kekalahanlah yang akan di dapat.

4. Merubah strategi dan bertindak

Belajar dari kesalahan adalah suatu perbuatan yang mulia. Semestinya inilah yang kita lakukan untuk terus instrospeksi diri. Setelah tahu kelemahan dan kekurangan diri kita maka kita harus cepat memperbaiki diri dan melakukan tindakan yang tepat.

Memahami dan menghayati bahwa belajar itu sendi utama kemanusiaan, maka membawa kita kepada suatu kesadaran bahwa tiap manusia mempunyai pokok untuk membina diri. Kitab Ajaran Besar bab utama : 6 menegaskan :

“Karna itu dari raja sampai rakyat jelata mempunyai satu Kewajiban yang sama, yaitu mengutamakan pembinaan diri sebagai pokok.”

(Ajaran Besar BAB UTAMA : 6)

Jadi setiap insan mempunyai kewajiban suci membina diri menegakkan firman, menggemilangkan kebajikan, mengamalkan sampai mampu, mencapai puncak baik menjadi insan susilawan, yakni insan yang jiwa dan perilakunya indah mulia boleh mencerminkan kebesaran dan kemuliaan Tuhan YME, kepadanya ridho Thian dan menerima berkah dan bimbingannya.

1.1 Tahapan Pembinaan Diri menurut kitab ajaran besar :

Dalam kitab Ajaran Besar tahapan pembinaan diri meliputi :

  1. Meneliti hakikat tiap perakara
  2. Mencukupkan pengetahuan
  3. Mengimankan tekad
  4. Meluruskan hati
  5. Membina diri
  6. Membereskan rumah tangga
  7. Mengatur negara
  8. Damai di dunia

2.1 Hal-hal yang harus dilakukan untuk pembinaan diri

1. Memeriksa diri

Yaitu usaha seseorang di dalam menilai kembali atas segala sesuatu perilaku yang telah diperbuat selama ini

2. Memperbaiki diri

Yaitu usaha seseorang untuk mengubah prilaku yang kurang baik menjadi baik dan yang sudah baik semakin baik

3. Mawas diri

Yaitu usaha seseorang untuk selalu berhati-hati di dalam mengarungi suatu penghidupan, sehingga tidak terjatuh ke hal-hal yang membuat dirinya menderita dan hancur.

4. Mengembangkan kebajikan dan mengendalikan nafsu-nafsu yang menggoda.

Kesimpulan :

Janganlah pernah berhenti didalam belajar, karena belajar adalah kunci sukses dalam kehidupan. Pacu terus semanngat didalam mempelajari ajaran nabi. Lawan rasa malas dan jemu didalam belajar karena itu merupakan pangkal kegagalan. Kalau kita tekun dan ulet suatu saat nanti kita kan dapat sesuatu yang berharga untuk kehidupan ini.

Janganlah membatasi diri kita dari segala hal yang baik. Yakinlah TIAN senantiasa membimbing, menyertai didalam setiap langkah kita .

Bila suatu hari dapat memperbaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari agar baharu selama-lamanya.

TANTANGAN BERATI

Tantangan akan menggairahkan anda, memberi anda arah, dan membangkitkan
yang terbaik dalam diri anda. Tantangan akan mendorong anda untuk
mempelajari ketrampilan baru, meraup pengetahuan baru. Tantangan
memotivasi anda untuk memberi hasil terbaik dari diri anda.

Pernahkah anda perhatikan, saat anda memiliki sedemikian banyak
tugas yang harus dikerjakan, anda justru memiliki lebih banyak
yang selesai dikerjakan. Dan saat sedikit hal yang perlu dikerjakan,
ternyata lebih sedikit lagi yang selesai dikerjakan.
Usaha anda meningkat sesuai dengan pekerjaan yang harus dikerjakan.
Tantangan mendorong hasil.

Tantangan tidak muncul untuk menarik anda ke bawah. Tantangan ada
untuk mendorong anda ke atas, menghasilkan yang terbaik, mencapai
target. Memang tantangan itu sulit dan tidak menyenangkan. Tetapi
hal itulah yang memberikan arti dan nilai. Kesuksesan terbesar hadir
lewat kebiasaan berurusan dengan serangkaian tantangan. Bukan dengan
menghindari tantangan.

Tolong diri anda sendiri.
Temukan tantangan sejati, anda akan menemukan hidup sejati

Anda Lebih Penting Dari Masalah Anda

Proses pertumbuhan dan belajar selalu melibatkan resiko. Keberanian memberi anda kekuatan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan. Keberanian berasal dari pikiran anda yang jauh lebih bertenaga daripada lingkungan luar anda. Bila anda menyadari bahwa betapa besarnya anda dibanding persoalan yang ada, maka anda akan mendapatkan keberanian untuk mengatasinya.Rintangan akan selalu tampak besar atau kecil sesuai dengan penglihatan anda. Keberanian adalah kapasitas untuk menghadapi apa yang terbayangkan. Ia akan memberi anda kemampuan untuk mengatasi kenyataan.

Melewati rintangan adalah buah dari pencapaian, buah dari keberhasilan. Lihatlah persoalan sebagaimana yang anda inginkan, bukan sebagaimana yang tampak. (Daily Motivation)

MEMBANGUN HIDUP


Setiap pikiran yang terlintas, entah itu baik ataupun buruk, akan membangun karakter anda. Sama seperti batu bata yang tersusun satu di atas yang lain, untuk membangun rumah – demikian pula pikiran anda disusun satu di atas yang lain. Setiap saat, setiap waktu ketika anda berfikir. Baik secara sengaja atau tidak.

Siapa diri anda, apa yang anda capai, kepuasan yang anda temukan, bagaimana cara pandang anda terhadap diri sendiri, semuanya tergantung pada pikiran yang membangun hidup anda.

Setiap pikiran, setiap waktu, dapat memperkuat bangunan diri anda. Tak satu pencapaian senilai apapun yang secara tiba-tiba muncul. Segalanya harus dibangun. Langkah demi langkah. Dan anda memiliki kekuasaan untuk membangun hidup macam apa yang anda inginkan. Kekuasaan itu datang dari masa tempat anda hidup, dalam pilihan yang anda ambil, dalam tindakan yang anda kerjakan.

Pilihan anda menentukan bangunan seperti apa yang anda buat.

Saat ini, anda sedang membangun hidup anda. Saat ini, anda membuat SEBUAH PERBEDAAN dalam jalan hidup anda. Saat ini adalah masa keemasan untuk mengubah masa depan anda. Sudahkah anda memanfaatkannya…?

Waktu Yang Dihabiskan



Bagaimana anda menghabiskan waktu satu jam terakhir..? Apa yang akan anda kerjakan pada jam berikutnya..? Apakah di akhir hari ini anda dapat melihat kembali segalanya dengan puas – karena telah tercapai SESUATU ?

Pencapaian bukan sesuatu yang datang sendiri kepada anda. Pencapaian adalah sesuatu yang anda kerjakan dengan menit, jam dan hari yang anda luangkan. Sekarang adalah waktunya untuk mengerjakan hal itu.

Buah kesuksesan adalah kekaguman, suka cita, dan kebanggaan. Namun usaha untuk menciptakan kesuksesan adalah lebih sering melalui hal yang membosankan. Bosan, karena Anda tidak bisa
mengerjakan hal lain. Seorang bintang lapangan yang sukses, telah menghabiskan tak terhitung waktu hanya untuk berlatih.

Jam-jam itu dihabiskan di belakang layar, dan mengantar mereka menuju kemenangan dan sukses. Ini berlaku di bidang apapun. Toh, setiap orang memiliki jumlah waktu yang sama setiap hari. Namun beberapa dari kita menggunakannya lebih efektif ketimbang orang lain. Apa yang akan anda kerjakan dengan jam-jam anda hari ini?

TEMPAYAN RETAK

Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan satunya lagi tidak. Tempayan yang utuh selalu dapat membawa air penuh, walaupun melewati perjalanan yang panjang dari mata air ke rumah majikannya. Tempayan retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.

Hal ini terjadi setiap hari selama dua tahun. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan utuh
merasa bangga akan prestasinya karena dapat menunaikan tugas dengan sempurna. Di pihak lain, si tempayan retak merasa malu sekali akan ketidaksempurnaanya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya ia dapat berikan.

Setiap Orang Memiliki kekurangan

Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak berkata
kepada si tukang air, “Saya sungguh malu kepada diri saya sendiri dan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya” “mengapa?” tanya si tukang air,”mengapa kamu merasa malu ?””Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa. Adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku itu, saya telah membuat mu rugi.”

Si tukang air merasa kasihan kepada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia menjawab,” Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan.” Tuhan sanggup memakai kelemahan kita untuk maksud yang indah.

Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, ia kembali merasa sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor dan kembali tempayan retak itu meminta maaf kepada si tukang air atas kegagalannya. Si tukang air berkata kepada tempayan itu, “Apakah kamu tidak memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu ? tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan lain yang tidak retak itu ?” Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini, aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk dapat menghias meja majikan kita. Tanpa adanya kamu , majikan kita tidak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang.”

Setiap orang memiliki cacat dan kelemahan sendiri. Kita semua adalah tempayan
retak, namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk maksud
tertentu. Dimata Tuhan yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma, Jangan takut akan kekuranganmu. Kenalilah kelemahanmu dan kamu dapat menjadi sarana keindahan Tuhan.
Ketahuilah dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita.

seorang penebang

Seorang penebang mengasah kapaknya untuk mengumpulkan kayu. Seorang pemburu mengasah pisau dan mengencangkan busur. Seorang penulis meraut pensil. Mereka semua harus memperbarui peralatannya. Mereka itu adalah anda dan saya. Ini adalah prinsip sederhana tentang produktivitas. Tentu, tidak akan banyak pohon yang bisa ditebang oleh kapak yang telah tumpul dan aus.

Tidak akan ada buruan yang mampu ditaklukkan oleh busur yang telah renta. Tidak ada sebuah kata bisa tertulis dari pensil yang patah. Maka, apa yang harus kita asah agar tetap meraih kehidupan pribadi dan karier yang penuh dan berlimpah?
Anda memiliki sesosok tubuh yang pasti renta terkikis usia. Juga kecerdasan
yang segera tak banyak berarti tertinggal kemajuan jaman.

Serta sekepal hati
nurani yang mudah diburamkan oleh debu-debu dunia. Maka tiada yang patut kita rawat selain tubuh agar senantiasa menjadi rumah yang nyaman bagi jiwa. Tiada yang perlu kita asah selain pikiran dan ketrampilan agar selalu dapat digunakan untuk membuka pintu kemakmuran. Serta, tiada yang harus kita pertajam selain hati nurani yang memungkinkan kita mendengar nyanyian kebahagiaan hidup ini.

Senin, 21 Desember 2009

pujian dan celaan..

Terkadang di saat kita berbuat baik... orang lain pasti selalu berkomentar tentang apa yang kita lakukan... apa lagi saat membuat suatu kesalahan.. wah pasti merasa dirinya selalu benar dari orang itu..

Terkadang kita tuh tidak mengetahui seberapa buruk nya diri kita.. kita hanya bisa memberikan masukkan kepada orang lain.. tapi belum tentu kita bisa menjalankan apa yang kita ucapkan kepada orang lain..

Menyedihkan dan menyakitkan memang..

seperti sebuah kata-kata ini yang selalu ku ingat :

"ADA PUJIAN YANG DATANG TANPA DIHARAPKAN, ADA PULA CELAAN WALAUPUN

SUDAH BERUSAHA SUNGGUH-SUNGGUH"


Aku harus mawas diri didalam hidup ini.. pujian yang datang kepada diri aku.. jangan sampai ku terbuai olehnya.. Begitupun dengan celaan yang sering dan selalu ku dapatkan juga jangan membuat ku lemah dan tak beharga.. sesungguhnya manusia itu beharga... tetapi kata-kata itu ku jadikan sebagai bahan intropeksi untuk diri ku.. tetap jalani aja hidup ini dan lakukan yang terbaik...


TERKADANG

Terkadang....

ku menangis di buatnya,,

Terkadang..

ku tertawa dan bahagia dibuatnya...

Terkadang..

ku di sakiti karenanya...

Terkadang...

ku di diamkan olehnya,,,

Terkadang...

sulit membuatnya bahagia..

Terkadang..

ku membuatnya menangis..

Terkadang,,

sulit mencari arti semua ini,,,,

Tapi ku yakin TUHAN akan memberikan yang terbaik untuk ku dan kebahagiaanku...