Selasa, 05 Januari 2010

Pengalaman ku.. di kota solo..



Sejak beberapa bulan yang lalu, tersiar kabar tentang acara Lomba Khotbah Pemula Tingkat Nasional Di solo. Aku pun bergegas mempersiapkan makalah dari jauh-jauh hari untuk Lomba di sana.


Memasuki bulan November sudah mulai kelihatan siapa saja yang akan ikut ke solo. Teman-teman ku dari PAKIN cimanggis yang ikut ke solo ialah : Rika, ci novi, ci Imelda, erlan dan aku sendiri.

Sebelum kami pergi ke sana. Ws. Mulyadi (Ketua MAKIN cimanggis 2004-2009 dan kini menjadi Dewan rohaniawan khonghucu di cimanggis) memberikan kami bimbingan dan meminta kami untuk tampil dan mempresentasikan makalah kami dan sekaligus untuk berkhotbah di kebaktian Pakin. Dan kami pun akan di seleksi sehingga tidak mungkin kelima-limanya dikirim ke solo. Kami hanya berfikir siapa pun salah satu dari kami yang lolos seleksi dan pergi ke solo kami harus saling mendukung. Kerena itu pilihan yang terbaik dari MAKIN cimanggis sukmajaya, yang akan membawa nama MAKIN dan PAKIN cimanggis. Kami pun berharap aku dan keempat teman-teman ku lolos kesana dan akan tampil di MAKIN solo.


Di tengah penyeleksian kami berjalan, ada beberapa kendala yang membuat kami was-was. Hal itu ialah yang pertama ialah dari kapasitas team penilai yang menurut kami belum memiliki BASIC untuk menilai kami didalam berkhotbah, yang kedua ialah ci imelda yang kemungkinan tidak bisa ikut karena ada praktek kerja lapangan. Duh, aku dan teman-teman yang mengikuti seleksi sedih karena salah satu dari kami tidak bisa ikut kesana. Hal yang lain ialah disaat ci novi dan erlan maju, saat mereka tampil membawakan khotbah di kebaktian PAKIN para juri yang seharusnya datang tapi semua juri tidak datang. Kami semua hanya berfikir positif, mungkin para juri ada keperluan lain sehingga mereka tidak bisa hadir. Tapi ci novi dan erlan tetap hadir untuk memberikan santapan rohani.


Sekitar 1 bulan kami diseleksi akhirnya tibalah saat pengumuman hasil seleksi itu. Kami merasa senang dan gembira karena aku dan ketiga teman-teman ku (ci Novi, Rika, erlan) pergi ke solo. Begitupun dengan ci imelda yang akhirnya ikut juga untuk lomba di solo. Wah... ini dia calon-calon rohaniawan dari cimanggis hahahahaha.....

Aku dan teman-teman saling memberitahu lewat sms, untuk memberikan informasi yang kami dapat. Semua saling memberikan dukungan. dan kami pun akan di bimbing dengan 2 orang dari MAKIN Cimannggis yaitu cek Liem kong tjun dan ko ondi jayadi.


Masuk didalam minggu kedua di bulan desember 2009 selama 1 minggu itu aku mempersiapkan semuanya, mental, fisik dan makalah serta waktu, Aku dan teman-teman mendapat kabar bahwa kami akan berangkat ke solo dengan menggunakan bus pada hari kamis. Saat hari kamis pagi aku pergi ke makam nenek untuk berdoa dan mohon doa restu, begitupun ke papa, mama, saudara, pacarku winda utari.


Seikitar jam 1 siang kami sudah siap untuk berangkat aku, rika dan erlan tiba duluan di litang,, kami bertiga memohon doa restu dari TIAN, NABI, dan segenap leluhur kami untuk merestui kami didalam keberangkatan kami ke solo. Ci imleda menuggu di depan anggrek (tempat makan untuk pakin cimanggis). Ci novi masih dalam perjalanan karena ia datang dari tanggerang. Sekitar jam 2 siang kami berlima sudah berkumpul dan menunggu datangnya bus yang akan membawa kami ke solo.


Sekitar setengah jam kami menuggu, akhirnya bus yang kami tunggu datang. Kami pun menyiapkan barang-barang kami untuk di masukkan kedalam bus.


DI PERJALANAN.

Selama di perjalanan banyak hal yang membuat kami merasa kurang nyaman, yang pertama BUS yang melaju terlalu cepat. Mungkin aku yang terlalu ketakutan atau memang bus malam memang melaju dengan relatif cepat?? Entalah...

yang kedua ialah bus kami sempat mengalami gangguan dan sempat mogok juga sekitar jam 1 pagi, oleh karena itu para penumpang bus khususnya cowok diminta bantuannya untuk mendorong bus tersebut. Sekitar 10-15 menit mesin bus tersebut menyala dan kami pun melanjutkan perjalanan bersama dengan yang lain.


Ada sebuah hal yang membuat kami terharu. Hal itu ialah saat Xz. Tjie Tjhay Ing menelpon pengiring kami yaitu Encek Liem kong tjun. Xs. Tjhie menelpon saat bus kami belum ada gangguan. Didalam telpon itu beliau meminta kami untuk menghubungi dirinya saat kami sampai di terminal solo. Aku dan teman-teman berfikir dan merasa terharu, karena seorang Xs. Tjhie mw menjemput dan menyambut kedatangan kami, entah apa yang harus kami lakukan, kami hanya bersyukur dan berterima kasih kepada TIAN yang maha tinggi karena kami bisa di jemput dengan seorang Xs. Thjie.


Sekitar jam 5 pagi kami telah sampai di terminal solo. Kami bergegas turun dan mengambil barang-barang yang kami tinggal di bagasi bus. Saat kami telah tiba di terminal solo., kami tidak langsung menghubungi Xs. Thjie karena kami tw kami tidak mw xs. Tjhie terlalu terburu-buru saat menjemput kami dan mungkin Xs. Thjie masih tidur. Oleh karena itu, kami duduk dulu dan memesan sebuah teh manis hangat untuk menghangatkan tubuh kami yang sudah dingin dengan AC di bus dan udara dingin dan segar kota solo.


Selesai kami menghangatkan tubuh, Encek kong tjun pun menelpon Xs. Tjhie sesuai dengan permintaan beliau sesaat di bus itu. Kami di minta untuk menuggu di ruang tunggu dan Xs. Tjihe akan menjemput kami di pintu timur dari terminal solo. Sempat kami bingung dan sekitar 5 menit kami berputar-putar di terminal solo untuk mencari sebuah pintu timur. Kami bertanya kepada orang-orang yang ada di sana agar mempermudah kami dalam mencari sebuah pintu timur.


Di dalam pencarian sebuah Pintu timur, Salah satu dari kami melihat seorang dengan kemeja putih dan celana panjang hitam bahan, sepatu kets dan sebuah tongkat yang di gunnakan untuk membantunya berjalan, menunggu kami dan memperhatikan kami dari jauh. Kami dengan spontan itu Xs. Tjhie dengan hati yang gembira kami mempercepat langkah kami dan bergegas menghampirinya. Dengan senyum yang ramah yang telah lama kami tidak lihat Xs. Menyambut kami dengan Kiong chiu(cara menghormat dalam agama khonghucu kepada yang lebih muda), kami pun membalas dengan sebuah senyum yang bersamaan dengan itu kami memberi hormat dengan cara IEP ( tingkatan hormat pada agama khonghucu yang dilakukan kepada yang lebih tua).

Aku merasa terharu dan bangga kepada Xs. Tjhie. Mengapa??


Seorang Xs. Tjhie yang sudah lanjut usia dan seharusnya beristirahat dirumah, dengan penuh semangat menjemput kami di pagi-pagi buta. Kami pun belum tentu mampu untuk melakukan hal itu dengan penuh semangat. Dan aku ingat akan sabda dan cita nabi Khongcu


“.... mengasuh dan mengayomi kaum muda dengan rasa kasih sayang”.


Aku pun sangat senang karena bisa bertemu Xs. Thjie kembali. Terakhir aku melihat Xs. Tjhie ialah saat Peresmian Litang Cimanggis beberapa tahun lalu. Dan kali ini TIAN masih memberi ku kesempatan untuk bertemu dengannya.

Terima Kasih TIAN.

Xs. Tjhie membawa kami menuju sebuah mobil yang akan membawa kami menuju tempat yaitu Litang “gerbang kebajikan” Makin solo. Sekitar 30 menit dan tepatnya jam 6 sampai di litang solo, bergegas kami turun dan kami langsung di antar ke sebuah kamar yang akan kami gunakan untuk tempat beristirahat.


Sampai dikamar kami langsung menghubungi orang tua kami dan orang2 yang kami sayang. Aku pun demikian, papa dan mama aku hubungi begitupun dengan pacaraku winda utari yang masih terlelap dalam tidurnya.


Terima kasih tuhan atas segala perlindungan mu, sehingga kami dapat dilitang ini tanpa kekurangan apapun. Kini kami mohon kekuatan untuk mengikuti penataran dan bimbingan serta perlombaan khotbah yang akan kami laksanakan. Semoga tian memberikan yang terbaik.

Shanzai.

BEBERAPA HARI DI SOLO.


Setelah kami selesai mandi dan membersihkan diri. Kami menuju litang “Gerbang kebajikan “ untuk bersembahyang dan mengucapkan syukur, serta memohon kekuatan dan kemampuan dari TIAN untuk senantiasa memberikan bimbingan didalam kami mengikuti kegiatan dan acara ini.

Selesai itu kami pun langsung di minta untuk sarapan oleh panitia dan melakukan daftar ulang peserta.


HARI PERTAMA :


Kegiatan kami di hari pertama ini, dilakukan dengan pendaftaran ulang peserta dan sekitar jam 10 pagi kami sudah memulai kegiatan yang pertama yaitu, pemberian materi agama yang di bawakan oleh Ws. Indarto. Beliau banyak memberikan kami tentang pengetahuan-pengetahuan sejarah-sejarah suci agama khonghucu. Seperti San-Huang (3 raja) Wu-di(5 raja)

Dan yang paling aku ingat tentang kata-katanya adalah “segala kehidupan bersumber dari AKU”. Artinya apa? Segala kebahagiaan, dan suatu kesedihan yang kita dapatkan atau kita lakukan oleh orang lain semuanya bersumber semuanya dari diri sendiri. Diri kita lah yang mempunyai peran yang sangat penting untuk semua yang kita lakukan dan dapatkan.



Beberapa poin yang dapat dismpulkan adalah :

  • Didalam bersikap kiritis pribadi dan diri kita harus mencukupkan pengetahuan dari berbagai macam referensi dan buku-buku. Setelah itu kita mengatur diri kita/ memanagement diri kita.

  • Setiap pribadi harus mempunyai hati yang lurus yang tidak mudah emosional dan mampu mengendalikan segala hawa nafsu yang datang dari dalam maupun dari luar diri kita. Karena hati manusia itu segala berubah setiap saat. Seperti sebuah kalimat suci dari araja-raja purba :


“Hati manusia selalu dalam keadaan gawat. Maka selalu hati-hatilah dengan jalan suci itu sangat rahasia dan muskil. Selalulah pada saripatinya, berpeganglah apda yang esa itu pegang teguh tepat tengah”


Oleh karena itu melurus hati merupakan hal yang sangat baik untuk kehidupan kita bila kita mampu utnuk melaksanakannya.


· Tulus dan jujur d didalam hal ini pribadi kita harus mampu untukbersikap tulus di dalam memberi dan menerima tanpa adanya suatu paksaan dari yang lain. Selain itu bersikaplah jujur terhadap diri kita sendiri, kita bersikap jujur tidak akan merugikan orang lain. Justru orang lain akan menaruh kepercayaan kepada diri kita. Tetapi jangan melepaskan kepercayaan yang kita dapatkan. Sangat sulit untuk mendaptakannya.


Setelah ws. Indarto memberikan suatu pelajaran agama. Kami beirtirahat kurang lebih 15 menit. Sebelum Bratayana XDS, memberikan suatu materi.

Kami kembali masuk kedalam ruang suci litang gerbang kebajikan untuk berasama kami belajar kembali. XDS, memberikan kami materi tentang RU JIAO.


Berikut adalah beberapa materi yang masih saya ingat:


Belajar ialah Berusaha untuk mencari sesuatu tentang hal yang belum tw menjadi tw, Dari hal yang belum mengerti menjadi mengerti lalu dapat di transformasikan kedalam diri atau pun ke luar diri. Dengan pendidikan kita kan menjadi lebih baik dan itu merupakan pembinaan diri. Yang di butuhkan manusia sebagai mahluk terpelajar adalah pembelajaran dalam proses belajar (konsisten) untuk menggenapi kemanusiaannya (exist) => terpelajar.


· Prinsip iman :

1. satya kepada Tuhan : tepasarira terhadap sesama.

2. Prilaku berlandas hatinurani => satya pada Tuhan

3. Berbuat sesuai dengan Hati nurani => tepasarira pada sesama.


Berasas pada :

1..Betul : kebenaran konstekstual

2. Benar : Kebenaran Kondisional

3.Boleh : kebenaran dilaektis

4.Baik : kebenaran substansi

Sedikit penjelasan :

1. dalam konteks tertentu bersikaplah jujur

2. dalam situasi dan kondisi laukankanlah yan terabik

3. mempunyai pemahaman yang sama

4. mempunyai nilai yang tidak mutlak.


Sesuatu yang betul belum tentu benar, betul dan benar belum tentu boleh. Betul,benar, boleh belum tentu baik.


  • Orang yang baik belum tentu baik, orang yang mengendalikan segala keinginan =>baik.


Banyak-banyaklah belajar, pandai-pandailah bertanya, hati-hatilah memikirkannya, jelas-jelaslah menguraikannya, sungguh-sungguhlah melaksanakannya.


Pengertian dari ayat tersebut ialah

Dengan belajar kita ka mengetahui apa yang akan ditanyakan, behati-hati disaat menerima jawaban, memilah mana yang baik dan yang buruk.


Sangat senang apa yang saya dapatkan dalam kesempatan kali ini, sangat langka tentang hal-hal semcam ini. KAM SIAH TI KONG.


Selesai pemberian materi kami pun mandi dan bersiap-siap untuk bersantap malam. Sekitar jam 7 malam kami bersantap malam sambil bersenda gurau dengan teman-teman baru ku. Ada Erlangga dan judith(lasem), ko yovi, agung, ci ninik, fong fong, ko afu, wah masihbanyak dech yang ga bisa aku sebutkan. Sedikit lupa juga sich. hehehehhehe


Setelah bersantap malam, saya dan teman –teman yang lain. Pergi untuk berkeliling kota solo. Kami menuju suatu tempat yang terletak di pinggir jalan dan di situ banyak terdapat penjual makanan khas solo, ehmm.....nama tempatnya kalo tidak salah adalah “GALEBO”. Iyah galebo tempat penjual makanan yang ada di kota solo.

Sekitar 1 jam setengah saya dan teman-tema disana berbagi pengalaman. Saling menanyakan tentang kegiatan pemuda di masing-masing daerah sambil minum dan makan baso, di sinari bulan, dan di lapisi dengan sebuah tikar hehehheko jadi baca puisi sich hehehhe


Banyak pengalaman yang saya dapatkan dari teman-temanku yang tinggal di daerah. Lalu sebelum mobil jemputan kami datang, teman-teman ku yang lain berkaroke ria yang ada di jalan tersebut, yah walapun suaranya ada yang bagus dan pas-pas an heheheh tapi kami tetap senang. 15 menit berselang mobil jemputan pun datang dan kami pun kembali diantar kembali ke Litang.


Sampai di LITANG kami tidak langsung masuk ke kamar melainkan ada informasi untuk kegiatan hari esok, seharusnya besok kami akan pergi rekreasi dan keliling solo lagi. Tetapi dari panitia mengubah susunan acaranya besok pagi sampai jam 3 sore tidak ada acara apa-apa. Panitia lebih menekankan pada peserta dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba khotbah yang kan di laksanakan esok hari jam 3 sore.

Hari pertama saya dan teman-teman lewati dengan senang-senang. Dan besok kami harus berjuang mempersiapkan diri.


Hari kedua :


Hari kedua ini tepatnya hari sabtu aku bangun sekitar jam 8 pagi karena semalem aku cukup lelah berkeliling kota solo sehingga tidur cukup lelap. aku sarapan bersama teman-temanku. Karena hari ini tidak ada acara kemana-mana hanya mempersiapkan untuk perlombaan khotbah sesi 1 jam 3 sore nanti, aku pun tidak terlalu terburu-buru dalam melakukan berbagai hal.


Selesai sarapan saya dan teman-teman(erlan, rika, novi dan erlangga) berjalan-jalan santai mengitari daerah dekat litang, sekalian olahraga hehehhe. Kami berjalan dan terus berjalan dan suatu ketika ada ide untuk membeli Es krim dan mencari sebuah indomaret. Kami berjalan cukup jauh jalan yang kami tempuh dan akhirnya kami pun sampai di suat indomaret dan membeli es krim. Setelah itu kami pun kembali ke litang dan bergegas mandi. Badan kami sudah bersih dan pikiran pun sudah fresh kini saatnya saya mempersiapkan segala hal untuk khotbah nanti.

Di dalam lomba khotbah ini aku, aku terus memahami apa yang akan aku sampaikan nanti, menyiapkan kertas kecil yang telah aku siapkan dari jauh-jauh hari. Dalam hati aku berkata


“ Aku datang ke sini bukan mencari kemenangan, aku mencari pengalaman hidup, ingin menambah ilmu pengetahuan. Aku hanya memberikan apa yang mampu aku berikan, untuk diriku, keluargaku, pacaraku,teman-temanku, keluarga ku, leluhurku dan agamaku.”

1 jam lagi aku akan tampil, ku bergegas mandi dan menyiapkan baju yang telah aku siapkan untuk khotbah nanti. Aku memakai kemeja lengan panjang warna hijau dengan celana panjang hitam dan sepatu pantopel. Tepat jam 3 sore aku dan teman sudah duduk menunggu giliran tampil untuk berkhotbah. Dari pakin cimanggis rika mendapat no urut 2, ci novi (4), erlan (6), aku sendiri (8), dan ci imelda(9).


Aku terkagum-kagum dengan semua peserta yang tampil dalam lomba khotbah ini.dan sempat membuat “down”. Masing-masing mempunyai ciri khas dalam memberikan suatu materi khotbah. Ada yang memakai kreativitas berupa boneka dalam penyampaiannya ada juga yang menulis di papan tulis layaknya guru yang sedang mengajar murid-muridnya.

Giliran aku yang tampil saat namaku di panggil aku beranjak dari tepat duduk ku dan langsung menuju altar NABI untuk memohon kekuatan dan kemampuan agar aku dapat memberikan yang terbaik untuk kesempatan kali ini.


Naik ke mimbar menyampaikan materi dan berkhotbah, di saksikan dengan teman-teman dari berbagai PAKIN, rohwaniwan (XS, WS, JS), bapak dan ibu, lalu para dewan juri. Sangat senang mendapatkan kesempatan seperti ini. Saat menyampaikan khotbah aku dan yang lain hanya di beri waktu 17-22 menit. Saat aku praktek di cimanggis aku berkhotbah melebihi waku yang di tentukan. Kini aku harus bisa berkhotbah sesuai dengan waktu yang ditentukan. Aku kerahkan segenap kemampuan pada kali ini segala kekurangan yang aku milik, aku isi dengan segala kelebihan yang ku miliki. Terima kasih Tuhan aku bisa memanage waktu yang ditentukan. 19 menit aku berkhotbah itu cukup bagiku.


Saat kembali ke tempat duduk dan menyaksikan peserta terakhir tampil.aku di panggil Ws. Chandra Kurniawan (guru agama ku sewaktu SMA ), memberi ku beberapa nasehat yang selalu ku ingat dari kata-kata beliau ialah :

Janganlah pernah berhenti didalam belajar, karena belajar adalah kunci sukses dalam kehidupan. Pacu terus semanngat didalam mempelajari ajaran nabi. Lawan rasa malas dan jemu didalam belajar karena itu merupakan pangkal kegagalan. Kalau kita tekun dan ulet suatu saat nanti kita kan dapat sesuatu yang berharga untuk kehidupan ini”.

Kata-kata itu sekaligus kesimpulan dalam khotbah ku tadi. Beryukur dan bangga mempunyai dan di beri pengajaran dari beliau. Beliau banyak memberiku nasehat membuka pikiran ku yang belum terbuka dan tak mampu memandang dari sudut yang lain. Seluruh guru agamaku IS THE BEST DECH!!!!!!

Sekitar jam setengah 6 sore lomba khotbah sesi pertama telah usai. Kami semua telah memberikan penampilan yang terbaik. Segala hasil kuserahkan ke TIAN. Keseluruh peserta sempat berfoto bersama dan masing-masing peserta mendapatkan sebuah Kitab SU SI dan di tanda tangani oleh rohaniwan XS. Yaitu Xs. Tjhie, XS. Bing, Xs. Djaengrana ongawijaya, Xs. Tjhandra. Dan tanda tangan dari ketua umum MATAKIN Ws. Budi. S tanuwibowo. Sungguh kebanggan dan kesenangan yang terpancar dari wajah kami masing-masing.

Selesai kami mandi dan bersantap makan malam. Panitia mengajak kami berpergian untuk ke Solo Grand Mal. Sampai di sana kami pun membuat 2 kelompok dan bertemu di pintu keluar sekitar jam 10 malam. Aku dan yang lain(erlangga, judith, rika, erlan, novi) keluar dari mal tersebut dan kami berjalan-jalan di tepi jalan sambil menikmati suasana malam kota solo dan hari terakhir kami disini. Karena esok sore aku dan teman-teman dari PAKIN cimanggis akan pulang.

Selesai kami dari sana kami pun kembali ke litang bermaksud ingin beristirahat tapi diajak kembali berjalan-jalan mengelilingi kota solo. Kami menuju keraton solo, pasar klewer, stasiun balapan solo, stasiun solo dan masih banyak lagi sampai kami menuju STSI (sekolah tinggi seni indonesia) dan menikmati wedang jahe. Kami bersenda gurau dan berbagi pengalaman. Waktu menunjukkan pukul jam setengah 1 pagi kami pun kembali ke litang dan berisitirhat malam.

Gugup, nervous, memberikan yang terbaik saat lomba khotbah, saling memberi semangat dengan peserta yang lain. Terharu dan bangga karena mendapatkan sebuah kitab SU SI yang di tanda tangani oleh kelima Xs + ketua matakin. Hadiah ini ku persembahkan untuk papa dan mama yang menunggu ku di rumah.

Menikmati udara malam solo. Dengan wedang jahe sebagai pengahangat di dalam kami saling berkenalan dan menjunjung tinggi persahabtan yang baru kami mulai. Semoga persahabatan ini dapat erat selalu.

HARI KETIGA :

Hari ini tepatnya hari minggu, saat di rumah seharusnya aku mengasuh anak-anak sekolah minggu tapi berhubung aku di solo jadi aku tidak dapat mengajar dan membimbingku. Ada rasa kangen dengan mereka. Tapi di sini pun ada sekolah minggu aku dan teman-teman bersama-sama mengikuti kebaktian anak-anak sekolahminggu yang ada di solo ini.

Saat kulihat hanya ada 4 orang(cowok) yang ikut dalam kebaktian disini. Di situpun ada Xs, tjhie yang selalu membimbing anak-anak ini. Sedih melihat keadaan ini tetapi bangga dengan mereka walaupun hanya 4 orang yang hadir dalam kebaktian, tapi semangat mereka yang ingin terus belajar yang tak pernah surut.

Ada sebuah lagu yang aku ingat dan menjadi bekal ku untuk berbagi pengalaman dengan adik-adikku di cimangggis. Saat itu Xs. Bing yang memberikan dan mengajarkan lagu tersebut ke mereka. Katanya sebagai berikut:

Duduklah dengan tenang kawan-kawanku

Dengan sikap pa tik siaplah berdoa.

Mohon bimbingan serta perlindungannya

Kita anak-anak umat khonghucu.

Dengarlah baik-baik kawan-kawanku

Cerita bapak dan ibu satu-satu

Laku bakti, cinta kasih, bijaksana

Biarlah kita jadi susilawan.

Selesai kebaktian anak-anak sekolah minggu dilanjutkan dengan kebaktian pada jam 9 pagi. Pada kebaktian itu Xs. Tjhie yang menyampaikan sabda Nabi ataupun khotbah. Beliau memberikan khotbah dengan penuh semangat nya.. kami pun mengikuti dan menyimaknya dengan penuh antusias dan semangat pula. Dan satu hal yang membuat beliau sedih dan kami pun sedih mendengarkannya. Hal itu ialah tentang anak-anak sekolah minggu. Adapun kata-kata beliau

“saya sangat sedih dengan keadaan anak-anak sekolah minggu yang ikut dalam kebaktian mereka semua adalah siswa-siswa sekolah TRIPUSAKA (sekolah yang berada tepat di belakang LITANG GERBANG KEBAJIKAN). Dan 1 atau 2 dari anak-anak tersebut ialah cucu dari Xs. Thjie. Dan Xs. Pun cemas akan generasi penerus agama khonghucu”.

Satu pesan yang aku dapat dan ku dengar langsung saat beliau sedang menyampaikan khotbah ialah :

“ajaklah teman-teman kalian untuk bersama-sama datang kebaktian, dan orang tua pun harus ikut serta dalam pendorong anak dan pengembangan sikap dan tingkah laku anak”.

Kebaktian usai sekitar jam 11 siang. Kami dari pakin Cimanggis pun meminta izin ke panitia untuk membeli oleh-oleh sebelum kami pulang sekitar jam 2 siang.

Kami berlima dan erlangga, judith (pakin lasem) pun pergi dengan diantar oleh Js. Acheng dengan menggunakan mobil ketua MAKIN SOLO. Kami tidak memiliki banyak waktu hanya 1 jam setengah. Kami pun dengan cepat membeli oleh-olehnya. Selesai membeli oleh-oleh kami pun bergegas kembali ke LITANG untuk menyiapkan barang-barang bawaan kami, berdoa dan mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah memberikan pelayanan yang teramat baik untuk kami sebagai peserta. Dari waktu acara yang hampir semuanya tepat waktu, dari makanan, tempat istirahat dan lain sebagainya.

Waktu menujukkan pukul 14.00 siang kami pun berangkat meninggalkan litang solo dan menuju tempat pemberhentian bus. Yang akan membawa kami pulang. Sedih tetapi menyenangkan walupun hanya dua hari saja kami berada disana kami menambah teman kami dan memperluas jaringan kami. Uh... kami pun harus berpisah untuk sementara waktu dengan teman-teman kami yang berasal dari berbagai daerah. Dan sayang kami tidak dapat menyaksikan peserta lomba khotbah sesi kedua pada hari ini jam 15.00 sore. Tapi kami yakin teman-teman kami yang tampil pada sesi kedua pasti bagus-bagus semua dalam penyampaian materi khotbahnya.

Setengah jam kami menunggu ditepi jalan, Bus yang kami tunggu pun datang. Ini terakhir kali kami mengijakkan kaki kami di solo. Entah kapan lagi kami dapat kembali ke tempat ini. Biarkan waktu yang menjawab.

Kota solo Kota kenangan..

Dari sana banyak ku mendaptakan ilmu dan pengetahuan tentang agama khonghucu.

Kini ku kembali dengan pengalaman yang kudapatkan dan ku akan berbagi ke semua

Orang yang menugguku di sana...

Dari sana..

Ku banyak mendaptkan bimbingan dari para pakar dan rohaniawan agama khonhucu..

Kini..

Ku harus kembali untuk melanjutkan tugas dan kewajiban ku..

Sebagai mahasiswa, anak, sahabat dan umat agama khonghucu..

Terima kasih tuhan atas bimbingan dan dan karunia mu, atas rahmat dan kesempatan

ini..


TEMAN-TEMAN SEPERJUANGAN YANG SALING MEMBERIKAN MOTIVASI DAN SALING BERBAGI. (ada Rika, ci imelda, Ci novi dan erlan)






































foto bersama xs. dan dewan juri :







































lagi di galebo nich,.. untuk kelihatan walaupun gelap-gelap fotonya hahahah




ketahuan kelaperan hahahahahaha



udah mw pulang pun masih sempet foto2