Sabtu, 12 Maret 2011

FILOSOFI CATUR

1. hal yang sangat sederhana misalnya, dalam catur jika sudah memegang buah sendiri, buah itu wajib atau harus dijalankan (selama masih mungkin), atau jika buah lawan yang dipegang, buah itu wajib dimakan atau dipukul (selama masih mungkin)…….filosofinya identik dengan jika kita sudah berucap maka seharusnya dikerjakan selama hal itu masih mungkin dilakukan……..alias konsisten dengan kata-kata kita sendiri…………ya kan…….^^

2. “jangan pernah meremehkan orang meski orang tersebut kelihatan tidak berarti”……… ini ibarat pion, kelihatan biasa, tak berarti, sering dipandang sebelah mata, dan sering diremehkan perannya dalam permainan, akan tetapi jika kuat menghadapi cobaan hingga petak terakhir bisa promosi bidak berubah menjadi jauh lebih hebat seperti menteri, kuda, gajah, atau pun benteng……sama halnya dengan kehidupan kita, walaupun kita “kecil” tetapi jika berusaha dan kuat menghadapi cobaan yang ada hingga akhir, nanti kita bisa menjadi sesuatu yang “besar”…….

3. dalam catur posisi skak adalah posisi dimana kita terjepit untuk melangkah……..dalam kehidupan kita sering mengalami hal-hal yang membuat kita terjepit…..dihadapkan pada pilihan2 yang sama2 sulit, maka disinilah letak kejelian kita untuk menentukan sikap dalam masa2 sulit, satu sikap yang benar2 bagus…….sikap dan keputusan yang bijak dan bermanfaat untuk langkah selanjutnya, menentukan solusi jitu untuk keluar dari masa sulit dalam hidup ini ibarat permainan catur dalam posisi skak…….

4. strategi yang harus dilakukan ketika kita mengorbankan salah satu sisi “kekuatan” kita, harus sebanding atau bahkan melebihi hasil yang Anda dapatkan…….jangan sampai mengorbankan sesuatu, namun mendapatkan hasil yang lebih kecil dari apa yang kita korbankan…..sama halnya dengan kombinasi dalam catur…..berkorban demi mendapat keuntungan yang lebih besar, tentu saja dengan perhitungan yang matang, tidak asal berkorban……

5. dalam catur, hasil akhir yang dicapai adalah mengalahkan raja lawan. untuk itu tidak bisa dilakukan hanya dengan satu atau dua langkah. akan banyak sekali langkah langkah yang harus untuk mencapai kemenangan itu. bisa jadi untuk mendapatkan tujuan itu kita harus berani berkorban salah satu prajurit. intinya, tidak boleh hanya berfikir untuk hari ini saja. harus berfikir untuk masa depan yang mungkin masih jauh, karena apa yang kita lakukan pada hari ini akan sangat menentukan hasil yang kita dapatkan nantinya. (armen einsten)

6. dalam catur ada posisi yang namanya skakmat, dalam dunia nyata juga ada yang namanya skakmat, seperti sakit parah, usaha gulung tikar dan sebagainya. Sikap yang perlu diambil setelah mengalami skakmat adalah sikap pasrah tanpa berputus asa. Jika sakit parah maka pasrah kepada sang pencipta, sambil terus berusaha mencari kesembuhan. Jika bangkrut maka pasrah dan ikhlas dan mau belajar dari pengalaman masa lalu, tanpa putus asa hingga bisa bangkit kembali. (bram)

7. catur adalah satu kesatuan..dimana antara posisi yang satu dan lainnya memiliki ikatan yang kuat..sehingga di dalam hidup sehari hari kita butuh orang lain dalam melangsungkan hidup kita..tanpa orang lain kita tidak dapat hidup sendirian. (licosh casvarof)

8. Dalam permainan catur, tercermin kepribadian sang pemain. Jika permainan melulu bertahan dan pasif, mengindikasikan karakter pemain adalah orang yang tenang, cenderung mengikuti arus, nrimo, apa saja yang ada itulah yang diterima. Ada tipe pemain yang menyerang, penuh petualangan. Ini menunjukkan seorang berkepribadian yang dinamis, kreatif dan penuh perjuangan. Cuma ada perbedaan kecil pada tipe pemain seperti ini, ada yang sembrono, cepat bertindak tapi kurang perhitungan, sehingga resiko sangat besar untuk gagal. Sedangkan bagian yang lain, walaupun dinamis dan kreatif, tetapi tetap waspada dan menghitung langkah dengan seksama, ini yang lebih baik. Berani berkreasi dan aktif dalam membuat terobosan, tetapi juga berhati-hati dalam menguji inisiatif tersebut. (Ramdani Tohir)

Atau bisa diartikan sebagai berikut tentang filosofi catur :

1. Bagaikan bidak-bidak catur, tiap-tiap orang memiliki peran sebagai atribut yang melekat, mengikat dan melengkapi eksistensi peran lainnya.

2. Bagaikan strategi dalam permainan catur, manusia harus memilih hidup bertahan atau menyerang. Maju atau mundur untuk mengatur ulang posisi.

3. Bagai di kondisi skakmat, kehidupan manusia tidak selalau mulus. Ada saat kritis yang memaksa kita mengambil keputusan sulit.

4. Bagai akhir dalam permainan catur, ada yang menang dan ada yang kalah. Sesungguhnya, ini bukan akhir dari segalanya, karena masih ada babak baru yang bisa dibuka untuk kembali berjuang meraih akhir yang lain.

Jumat, 04 Maret 2011

Bola golf, Batu koral, pasir, dan kopi

Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat dan mempunyai beberapa barang di depan mejanya. Saat kelas dimulai, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia mengambil sebuah toples mayones kosong yang besar dan mulai mengisi dengan bola-bola golf.

Kemudian dia berkata pada para muridnya, "apakah toples itu sudah penuh?"

Mereka menyetujuinya.

Kemudian dia mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke dalam toples. Dia mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral masuk, mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf.

Kemudian dia bertanya pada para muridnya, "apakah toples itu sudah penuh?"

Mereka setuju bahwa toples itu sudah penuh.

Selanjutnya profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples.

Tentu saja pasir itu menutup segala sesuatunya. Profesor sekali lagi bertanya, "apakah toples sudah penuh?"

Para murid dengan suara bulat berkata, “Yes”

Profesor kemudian menyeduh dua cangkir kopi dari bawah meja dan menuangkan isinya ke dalam toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa.

“Sekarang,” kata profesor ketika suara tawa mereda, “Saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu.”

“Bola-bola golf adalah hal-hal yang penting – Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan, teman dan para sahabat. Jika segala sesuatu hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh. Batu-batu koral adalah segala hal lain, seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil. Pasir adalah hal-hal yang lainnya – hal-hal yang sepele.

Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples,” lanjut profesor, “Maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun untuk bola-bola golf. Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu.”

“Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal yang sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting buat kalian.”

“Jadi …”

Beri perhatian untuk hal-hal yang kritis untuk kebahagiaanmu. Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk check up kesehatan. Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam. Akan selalu ada waktu untuk membersihkan rumah dan memperbaiki perabotan.”

“Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf – Hal-hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasir-nya.

Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, “Kopi mewakili apa?”

Profesor tersenyum, “Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah begitu penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat.”

Kamis, 03 Maret 2011

PERTANYAAN BIJAK

Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu beliau mengajukan 6 pertanyaan :

Pertanyaan ke 1.

Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?

Muridnya ada yang menjawab,, “orang tua”, “guru”, “teman”, & “kerabat”

yang paling dekat dengan kita adalah “kematian”.

Sebab kematian adalah PASTI.


Pertanyaan ke 2.

Apa yang paling jauh dari diri kita ?

Muridnya ada yang menjawab : “Negara Amerika”, “bulan”, “matahari”.

yang paling benar adalah “masa lalu”.

Siapa pun kita, bagaimana pun kita dan betapa kayanya kita, tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu.

Sebab itu kita harus menjaga hari ini & hari-hari yang akan datang.


yang ke 3.

Apa yang paling besar di dunia ini ?

Muridnya ada yang menjawab “gunung”, “bumi” & “matahari”,,

yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “nafsu”

Banyak manusia menjadi celaka karena menuruti hawa nafsunya.

Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu duniawi.

Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini


Pertanyaan ke 4.

“Apa yang paling berat di dunia ini ?”

Di antara muridnya ada yang menjawab, : “baja”,”besi”&”gajah”

yang paling berat adalah “memegang amanah”

Pertanyaan yang ke 5.

“Apa yang paling ringan di dunia ini ?”

Ada yang menjawab “kapas”, “angin”, “debu”&”daun-daunan”

yang paling ringan di dunia ini adalah “Meninggalkan Ibadah”


Lalu pertanyaan ke 6.

“Apakah yang paling tajam di dunia ini ?”

Muridnya menjawab dengan serentak… “PEDANG !”

yang paling tajam adalah “lidah manusia”

karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati & melukai perasaan